kesampean juga jalan" disana...setelah gagal ngeliat pameran poster di gedung film, tapi gw berkata dalem hati, gak ada yang sia" dalam suatu hal, apapun itu, spontan temen ngajak ke kota tua, hal lama yang dimunculkan kembali, wisata kota tua.
dihari ulang taun temen, dia ngajak gw kesana, sesampenya disana gw kagum sekaligus sedikit miris, gimana engga, ditengah kemewahan busway yang mengantar kita kesini, disamping suasananya yang enak gila disana, banyak sampah dan titik" yang gak terurus, beda waktu gw wisata kota tua di negara malaysia beberapa tahun lalu, orang" begitu menghargai, hampir gak ada sampah bahkan tertata lumayan rapi dari bangunan penuh arti sejarah yang sekarang gw 'hinggapi' tapi tangah ini gakbisa berbuat terlalu banyak, kekuasaan hanya sebatas kemampuan diri, paling tidak gw membuang sampah tetap pada tempatnya. itu langkah kecil, semoga membawa manfaat besar.
twilight disana, poto"an, seru"an, melukis masa depan dengan kata" klise penuh pengharapan, dibawah pohon rindang memayungi tubuh kecil gw dan temen, dimana temen terus menerus didera 'serangan' buah dari pohon atau kotoran burung, menghibur hatinya yang luka, maka gw hanya menganggap remeh kotoran burung itu dengan kalimat : itu hanya 'buah'
sampai disatu serangan, 'buah' itu jatoh mengenai tangannya dan menutup rapat mulutku, meyakinkan kalau 'penghuni'nya marah, seolah berkata "kotoran gw lu bilang buah, rasain tuh bentuk 'cair' dari 'buah'"
sekali lagi temen, "nasib na'as masih menimpamu"
No comments:
Post a Comment