Friday, August 19, 2011

:: Shur On The Road vs Buka Puasa Bersama ::

Jakarta, 9 Agustus 2011

Kebetulan gue bergabung sama komunitas Radio di kampus, kurang lebih udah 3 bulan gue ada disana. Seru dan yang pasti menjadi seorang penyiar tidak semudah yang dibayangkan. Pernah beberapa kali gue jadi penguji untuk mahasiswa baru yang ingin gabung di radio. Dan waw….berbagai reaksi bisa gue liat dengan jelas. Ada yang nervous, ada yang keringet dingin, ada yang blank gak tau harus ngomong apa dan gak sedikit peserta yang ‘maju mundur’ untuk lanjut gabung atau gak.

Memasuki bulan Ramadhan ini, komunitas Radio gue mau ngadain buka puasa bersama. Rapat kecil diatur dan dari rapat kecil itulah kita menentukan siapa yang jadi ketua, bendahara dan sekretaris untuk acara tersebut.

Entah apa yang ada dipikiran teman-teman saat itu, gue, kepilih jadi ketua pelaksana. Alhamdullilah dipercaya dan gue sendiri gak keberatan akan tugas itu.

Setelah terpilihnya ketua dan para kroni, maka agenda selanjutnya adalah menentukan acara apa yang akan dipilih. Hanya ada dua pilihan, ‘Buka Puasa Bersama’ atau ‘Sahur On The Road’.

Banyak anggota yang hanya mengekor, satu anggota yang memilih untuk acara SOTR. Kebetulan gue juga belom pernah ngerasain SOTR, jadi gue memutuskan untuk SOTR aja, dan semua membulat setuju dengan acara yang kita semua sepakati.

Setelah semua dibahas mulai dari menu makanan, rute yang akan ditempuh, teknis acara dan dana yang dibutuhkan. Akhirnya rapat kecil dibubarkan dengan agenda selanjutnya ngecrek (meminta sumbangan dari satu kelas ke kelas lain).

Selang tiga jam kemudian, Via, dateng menghampiri gue yang lagi asyik di dalem studio. Kami berbincang cukup lama, dia memberitahukan bahwa sebenarnya lebih penting dan utama adalah ‘Buka Puasa’ bukan ‘Sahur Bersama’. Dari sini gue udah menyadari ‘kesalahan’ gue.

Tapi, karena ‘ego’ gue yang ingin ngerasain SOTR, jadinya keputusan yang gue ambil salah. Dan dengan sedikit arogan, gue bilang ke Via, “Keputusan ada ditangan gue, kalo emang buka puasa yang lebih didahulukan, Senin gue ubah acaranya”. Dia tersenyum.

Menurut gue pribadi, bagi-bagi takjil dan buka puasa bersama adalah hal yang udah sangat umum. Hampir semua komunitas maupun organisasi memilih acara seperti itu. Gak sedikit juga beberapa selebriti yang membagi-bagikan takjil untuk pengendara motor dan mobil di pinggir jalan raya dan jalan protokol.

Tapi memang, berbagi takjil itu sangat membantu banget pengedara motor atau mobil yang mana mereka gak sempet beli makanan. Gue pernah ngerasain dibagi takjil dijalanan, dan itu sangat ngebantu banget untuk sekedar membatalkan puasa. Dan memang, kita diwajibkan untuk segera membatalkan puasa bila saatnya (adzan maghrib) sudah tiba.

Via juga kasih support ke gue, semoga aja acara ini bisa berjalan lancar, sebab waktu puasa tahun lalu, acara buka puasa bersama yang diadakan sedikit berantakan. Kurang terkontrol dan memiliki ketua yang plin plan. Dan dari obrolan yang ‘agak’ serius itu gue nangkep satu hal. Jangan plin-plan dalam mengambil keputusan.

Sementara dalam hati gue merasakan hal yang janggal, “Gue baru aja mau seenaknya ngerubah acara dari SOTR jadi Buka Bersama!!”

————————————————————————————————–

Hari Senin kemarin adalah waktu untuk gue ngerubah keputusan (dari SOTR jadi Buka Puasa Bersama). Brainstorming dan rasa gelisah menyelimuti perasaan gue.

Oh men…apa yang harus gue lakukan. Disatu sisi, memberi takjil pada orang yang berpuasa memiliki pahala yang sama dengan orang yang menjalankan puasa. Tapi keputusan untuk Sahur On The Road itu udah bulat!!!

Seluruh anggota udah mulai berdatangan. Dan agenda hari ini membicarakan teknis pengumpulan data, pengelompokan anggota, dan menu untuk SOTR tersebut.

Semakin banyak yang datang, semakin risau dan kacau pikiran gue. Antara yang banyak pahalanya atau keteguhan dalam pengambilan keputusan.

Acara dibuka oleh sekretaris acara, gue atur duduk supaya keliatan tenang…

Sambutan mulai disampaikan, duduk gue mulai tenang, tapi pikiran tetap kacau…

Saat nama gue disebut untuk membuka agenda acara, gue gugup dan akhirnya gue memecah kekakuan dengan kalimat…

“OK, terima kasih atas kedatangan teman-teman dan atas waktunya datang ke studio ini, pesen gue untuk tanggal 13 Agustus nanti, tetap jaga kesehatan sebab acara Sahur On The Road ini tinggal 4 hari lagi…”

Perasaan lega langsung gue rasakan…sekilas gue liat Via di jajaran para anggota lainnya, dia tetap tersenyum… :)

...bersambung!!

No comments:

Post a Comment

tetangga yang mampir...